Malam
Sabtu, bakda Isya minggu lalu, kami sama-sama terhenyak. Saya dan jamaah kecil
pengajian kitab di mesjid kampung kami ditohok salah satu ungkapan seorang
penyair Arab. Kata-katanya menusuk kalbu kami. Rangkaian kalimatnya membuat
kami merenung dalam-dalam.
“Ibumu melahirkanmu dalam keadaan kamu menangis, wahai
anak cucu Adam. Sementara orang di sekelilingmu tertawa gembira (dengan
kehadiranmu)
Maka (gemar) berbuat baiklah kamu. Supaya ketika
orang-orang menangis di hari kematianmu, kamu justru tersenyum bahagia.”
***
Ketika
kepergian orang ditangisi, pertanda dia orang berharga. Biasanya kebaikannya
terhadap orang lain pun banyak. Sehingga dia menyimpan kesan mendalam di hati
orang-orang. Inilah tipe orang bahagia. Orang-orang menangis di hari
kematiannya, sementara dia sendiri tersenyum karena tak lama akan menuai hasil amal
baiknya.
Lain
halnya orang durjana dan durhaka. Kematiannya dirindukan orang akibat sikapnya
yang meresahkan. Orang-orang gembira dengan kepergiaannya, sementara dia sendiri menangis
dan menderita di alam barzakh karena kelakuan buruknya.
***
Setelah
satu setengah jam berlalu, saya menyuruh para perindu ilmu itu untuk menutup
kitab. Tuntas sudah dua bahasan (Al-Abhats Al-‘Arabiyyah; kupas bahasa
Arab dan Al-Abhats Al-Balaghiyyah; kupas keindahan bahasa Arab:Balagah)
dari lima bahasan utama dari setiap hadis yang dipaparkan Syaikh Muhammad Ali
Ash-Shabuni, Guru besar di Universitas Umm Al-Qura, Mekkah dalam bukunya, Min
Kunuzi Al-Sunnah (terjemah bebas; Mutiara Sunnah)
“Insya
Allah Jumat depan kita lanjutkan pada Al-Abhats Al-Nahwiyyah (Kupas Nahwu;Gramatika
Bahasa), Al-Ta’rif bi Ar-Rawi (Mengenal perawi hadisnya), dan Asy-Syarh
Al-Adabiy (Paparan Sastrawi) dari hadis pertama kitab ini” Pungkas saya.
Kali
kedua pertemuan tersebut menyisakan PR besar untuk kami soal tangis dan tawa. Sebab
tak mudah menjadi manusia yang ditangisi kepergiaannya oleh karena jasa dan
budi baiknya.
*Catatan ringan dini hari ditemani suara guyuran hujan di langit Ciganitri
*Catatan ringan dini hari ditemani suara guyuran hujan di langit Ciganitri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar